Begitu Mencintaimu

Kita tak perlu banyak menanti, sebenarnya.
Lakukan saja, rasakan.
Jika perlu hancurkan supaya tumbuh lagi. 

Rokok ini masih terus ingin dihisap.
Bunyi kipas di kamar mandi semakin lamban. 
Hasratku ditutupi. 

Bagaimana aku bisa melupakan perjumpaan kali pertama? Saat yang mendebarkan.  Sesungguhnya,  aku sedang tak ingat. 
Payah sekali ingatan.

Oh,  Senayan.
Di sana kita saling melempar senyuman termanis. 
Sampai kau tahu aku begitu mencintaimu.

Comments

Popular Posts