Teman Bicara, Sebentar

Sudah pagi, kira-kira setengah tiga. Angin dan langit yang sedikit gelap termangu menatap rumah-rumah kesepian di kota. 

Tak mungkin mereka iri dengan kami yang bodoh dengan masalah polusi, harta, apalagi status. 

Sedikit tersiksa ketika ingin disiram, dibasuh pelukan karena harus menanggungnya sendiri. Gelisah tak ada teman bicara. 

Media sosial hanya sebatas baca, ketik, lalu, dan baru. Apalagi kehidupan yang kapan saja musnah. 

Tidak ada satu pun orang yang sanggup menghitung dosanya sendiri. Tidak ada satu pun hati yang mampu dibagi kecuali bumi dan langit tidur di matamu.

Comments

Popular Posts