Mungkin Saja Iya

Pagi yang muram. Wajah gelisah terbaring kaku. Demi waktu semua bebas menyakiti. Tapi aku tinggal berdiri meratapi cabikan. Aku tahu Tuhan begitu adil. Suasana hangat menjadi dingin. Aku tidak lagi ingin menjadi pemenang. Biarlah kalah agar lelah tak lagi merasa bersalah.

Comments

Popular Posts