Menebus Kekalahan

Mereka bersembunyi dan tertawa. Mereka kira kami tidak mendengar. Mereka lupa, kami terluka.
Mereka penjahat yang manis.
Kami hanya orang jelek.
Orang yang tersakiti rela berdiri lama dengan peluh.
Airmata mengendap dalam jiwa bertubuh lemah.
Mereka keluar dari tempat persembunyian setelah mengisi peluru ke dalam senjata. Dor.. Dor.. tidak ada yang mati, namun bunyi tembakan dusta jauh lebih menyakitkan.
Kami yang kalah senang melihat kemenangan. Lawan bukan musuh terberat melainkan sahabat yang tersimpan.

Comments

Popular Posts