40 Kilometer

Setelah empat puluh kilometer perjam berlalu, tak terasa sudah dua belas lewat. Telunjuk dan jari tengahku mengapit sebatang rokok, sementara kedua jempol tangan kiri dan kanan asyik menatap layar ini. 

Kemarin malam tidurku berantakan, tadi seharian aku gelisah. Aku harus tetap menjalani hariku dengan pikiran-pikiran terbuka, meskipun hati semakin tertutup. Kesedihanku banyak tapi aku hanya menginginkan yang terbaik untukmu. Aku tidak mau lebih lama merasa kesepian. 

Semoga yang menyiksa tak akan terulang.

Comments

Popular Posts