Desember Hari ke 25

Kehidupan memberikan kita tempat yang layak untuk berusaha dan berdoa meskipun akan selalu terpisah dengan orang-orang yang kita sayangi. Kala sendirian manusia diberi waktu untuk merenung. Kadang tak mudah menganggap diri paling benar di antara kitab-kitab yang setia mengetuk satu persatu pintu bathin manusia dengan penuh kesabaran. Kesempatan yang Tuhan kasih bertubi-tubi walau manusia masih saja ragu sebaik mungkin memakainya.

Hanya kepedihan yang selalu dirasa tak semanis ucapan "tenang" dalam gejolak jiwa berantakan. Langit, Tuhan, asa yang terhapus dan Kamis lahir tanpa pertikaian.

Comments

Popular Posts