September di Oktober

September kemarin mengajariku lebih bahagia. Aku yang berumur dewasa mencoba pintar ini ternyata rapuh. Perasaan bagaikan Tuhan yang kutakuti. 

Aku tak ingin menyesal. Hidup berjalan dengan rencana atau tidak adalah masih dari bagian kehendak Sang Pencipta. Aku tak perlu malu.

Oktober datang sambil tersenyum. Menyuruhku tidur nyenyak, lalu mencerna makanan dengan baik dan minum keikhlasan.


Comments

Popular Posts