Sial, Politik!

Linimasa tengah berdebar, memberi jantungnya tak henti kejar-kejaran dengan logika. Bahkan detaknya lebih kencang dari nyanyian kaki kuda di tepi jalan. Mereka berusaha mencari jalan keluar, sementara bumi terlanjur digadaikan. Jangan sedih ketika senjata yang mematikan itu bangkit dari masa lalu. Walau lebih tajam lagi kata yang berulang-ulang diungkit hanya karena ingin MENANG. Sesungguhnya fakta tak pernah sanggup dituliskan dengan perasaan. Lalu apa maumu setelah berhasil duduk manis nanti? Jangan berharap pergi dari kegelisahan di pelukan 'mereka'. Destinasimu bukan destinasiku, nasib yang miris bukan karena cita-cita melainkan kertas sobekan baru yang kelak terbakar jua. Kemenanganmu tak sangat berarti, lihat gemerlap malam! Aku budak disana yang minggir dan tahu diri. 

Comments

Popular Posts