Jadi, Tuhan

Ayam berkokok, dan aku tak heran. Ini sudah pukul tiga lebih. Mereka sebut pagi buta, aku hanya masih belum sadar. Harus kuingat wajahmu sebelum matahari terbit karena bosan tenggelam. Harus kuingat dimana mereka berada. Ayam tak henti bernyanyi di sekitar rumah, aku masih menatap layar. Detik-detik menegangkan yang tak ingin kuhadapi, melupakanmu. Jadi, inilah masalah terbesar. Soal cinta yang kita urus sejak lama, kita pupuk dengan airmata, kita tanam di pepohonan yang dingin, namun berakhir karena dibakar. Kesedihan duduk di balik jendela kecil, umurnya masih belasan, malu-malu dan kurang bahagia. Kesedihan ayam berkokok, hanya aku yang dengar.

Comments

Popular Posts