Maaf untuk Malam dan Brengsek Dua Judul Sebelum

Permadani ini sesungguhnya kenikmatan yang tak ternilai. Sekalipun di balik pintu berkali-kali terdengar jeritan khayal yang mengatakan, "Bangunlah!". Melewati hari ke hari demi lupa ingatan. Kekasih yang enggan mesra, harapan penuh akhirnya terlelap dalam kantuk. Aku tukang maaf, brengsek yang tetap memperebutkan bahagiamu. Sudah. Ini lumrah nantinya.

Comments

Popular Posts