Ramadan Beda

Berbeda. Tahun kemarin hanya aku dan ibu. Kami berdua saja di rumah. Ada kesedihan mendalam di masa itu. Hari ini, bukan tahun lalu! Ada kebersamaan dalam sahur di meja makan dapur. Kami tak lagi berdua saja, jadi bertiga, bahagia itu sederhana, lauk pauk bertambah nikmatnya. Walau tak selengkap itu (keluarga), kami yang ada tetap berpuasa. Aku dan ibu mulai berpuasa sejak kemarin. Aku memilih lebih dulu berpuasa di banding sebagian orang yang mengikuti ketetapan pemerintah. Iya, negaraku punya kepemerintahan. Tapi, aku berhak memiliki keyakinan. Disini ada agama yang dipuji. Di luar sana ada agama yang terinjak dan diludahi. Hanya di dalam sini menentukan pilihan. Percaya bukan sekadar memeluk, harus berani menentukan.

Comments

Popular Posts