Manusia Sejati,Kesalahan Adanya

Hidup kemarin untuk hidupku hari ini. Tergesa-gesa menutup rasa iba kepada diri sendiri. Bangkit demi kesejahteraan jiwaku. Tak ingin padam walau lilin-lilin itu sudah habis termakan api dan patah dari keutuhan badannya. Hidupku hari ini untuk hidupku esok. Membaca beratnya masa depan kegilaan akal yang sempurna. Bangun dari mimpi demi ketulusan yang abadi. Tak hanya sekali sakit hati, tak hanya sekali jantung ini nyaris berhenti. Semua adalah kesalahan adanya, manusia sejati.

Comments

Popular Posts