2.41 Esok Masih Ada Harapan

2.41, aku mulai menempelkan jemari di atas huruf, tanda baca, dan beberapa angka. Sepagi ini aku selalu merasa lebih nyaman daripada harus menahan emosi dan rasa kantuk. Kata lainnya, detik ini adalah kebahagiaanku. Sunyi penuh cinta. Aku masih menanti barisan itu rapih, walau beberapa gigiku sudah berlubang tak terurus. Seumpananya saja, kamu tidaklah seorang yang mereka pikirkan. Asap rokokku berjatuhan di luasnya udara, dan masih berpihak pada keyakinan bahwa esok masih ada harapan.

Comments

Popular Posts