Pagi Semakin Datang

Pagi, akulah teman setiamu. Walau serba kekurangan dan tak mungkin kutemui hati sedamai ini. Belakangan ini banyak dialog yang lebih mudah kucerna, terutama hal yang akhirnya cukup mendewasakan aku. Di antara runtuh yang belum kunjung menemukan jalan keluar. Disinilah tempat bertahan, rumah besar tanpa keakraban, sunyinya sangat pekat hingga dinding-dinding hanya memasang telinga enggan berucap. Semakin pagi, teman-teman datang dan pergi. Sudah kupisahkan pertemuan dan nostalgia. Selagi mampu, Tuhan tetap menuntun.

Comments

Popular Posts