Namun, Tuhan?

Jika tua nanti yang tidak bisa kuharapkan (tetaplah) keabadian. Untuk memupuk perasaan saja butuh seribu malam tempur dengan gelisah, sejuta waktu terbuang sia-sia, dan terpuruk dalam lamunan. Namun, akhirnya manusia akan menyerah ketika nyawa tak lagi dapat ditawar. Tuhan saat ini diperbaharui menjadi bentuk yang lain dari segala macam keyakinan. Mereka biasa menyambunginya dengan apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan. Sesiapapun boleh mencari Tuhannya sendiri, walau sadarnya mereka mati tanpa suara, tanpa pernyataan seperti "Aku lebih percaya Tuhan yang ini dan itu, " atau "Kenapa Tuhan yang itu umatnya berantakan?." Banyak hal-hal yang tidak akan pernah kita sadari soal Tuhan ketika kita mencarinya di ruang khayalan. Nyatanya, ada tanah, ada air, ada angin. Sekejap semua bisa hilang tanpa tanya, tanpa perdebatan, tanpa perbandingan. Seakan dunia ini terus menerus hidup saat dihabiskan untuk mencari Tuhan.

Comments

Popular Posts