Hargai Mati 24 Jam

"Tuhanmu adalah Tuhanku jika kita sama-sama mengerti." Airmata tertahan dan sakit. Hati yang malahan terus menangis. Pagi ini pikiran mengalir deras, kesana-kemari mencari jalan keluar. Namun, belum ada satu pun yang terbuka. Tuhan masih disini. Waktu tetap dipercaya untuk belajar mengasihi ribuan detik yang sempat terlewatkan, soal lupa. Enggan banyak tanya, sakit tersimpan dalam. Kecewa bercampur buah bibir yang tak punya sedikit saja perasaan. Begitu nyaman seenak-enaknya, ingat saat itu sangatlah kacau. Seumpama kesempatan datang kembali, hari ini adalah kemenangan!

Comments

Popular Posts