Adalah Hati

Sepagi cinta. Kalimat barusan bagiku sangat mesra. Bahkan kalau saja mandi menggunakan cinta, kita sudah menghemat berapa ratus liter air dalam seminggu? (jangan terlalu dipikirkan) Aku di atasmu wahai permadani. Sisa semalam tak menggugah hasrat untuk pergi sekalipun akan ada lagi kegelisahan baru. Aku bukan seorang yang serba bisa, namun mencoba untuk mau tahu apa yang aku bisa. Seperti begini. Jika Tuhan memberikan aku perhentian terakhir maka akan kuhitung seberapa jauh jarak yang sudah ditempuh hingga harus menyelesaikannya denganmu. Rasanya masih kurang dari apa yang direncanakan. Itu pun kalau aku kurang rasa bersyukur. Maka, kau tak perlu menyentuh seberapa dalam hati. Sesungguhnya waktu adalah hati.

Comments

Anonymous said…
Maka, kau tak perlu menyentuh seberapa dalam hati. Sesungguhnya waktu adalah hati. << saya suka sekali kalimat ini, semacam pergunjingan yang memberi nasihat (menurut saya). Nice poem. :)

Popular Posts