Jam Tiga Yang Terlewatkan

Mataku masih tertuju pada layar telefon genggam. Menggali hasrat yang dalam tak semudah itu keluar dari sebuah peran sama. Sibuk memikirkan apa yang harus aku lakukan (lagi) untuk bertahan tidak gagal. Tidak ada yang semestinya melainkan aku harus lekas pergi (sementara). Jika kau setuju, kita hancurkan terus menerus rasanya. Rasa memiliki, merasakan untuk dimiliki. Masih satu-satunya perasaanku, kamu.

Comments

Popular Posts