Secercah Harapan di Januari

"Berapa menit kemudian yang ada RINDU, SENDU, PILU..." 22:11 aku naik ke mobil biru muda setelah mengusap bahumu. Hari ini Senin, 7 Januari 2013. Bahwa menjadi yang terbaik dalam hidup seseorang adalah kebanggaan dan menjadi diri sendiri tentunya jauh lebih menakjubkan. Sinar-sinar kecil mengiringi langkah pencari nafkah di kala malam tiba. Aku melewatinya, tanpamu. Kita pernah melintasi cahaya-cahaya itu bersama. Lalu, apa yang kita pikirkan? Tak lain hanya kebahagiaan. Walau akhirnya tak ada yang sempurna, tak ada yang utuh untuk dirasakan terus-menerus seperti awal jatuh cinta. Mobil ini pun melaju, aku bersandar tepat di belakang mas supir. Tangan kananku ada di bagian pembatas antara depan dan belakang. Seperti kita, tak mungkin ke belakang, dan semudah itu bisa berada di depan tanpa turun dan MEMBUKA PINTU. Tak lama, seorang wanita turun dari angkutan umum yang berlampu kuning redup ini, dan satu wanita bergantian naik duduk di tempat yang semula KOSONG. Jadi begitu hidup, silih berganti. Tanpa suara tangan tetap mengeluarkan berbunyi saat menyentil atap mobil, bila terpaksa bicara sekedar ada perlu, "Kiri..." Tak ada kata lain? Tujuan harus tepat, tegas, agar berhenti pada TUJUAN.

Comments

Popular Posts