Kembali Duduk di Jembatan Cinta

Rasanya aku senang, ini yang dapat kuungkapkan sebelum bertemu denganmu. Duduk dan menunggu. Ada sesuatu kala aku betah untuk sabar dalam waktu. Terbiasa, mungkin itu alasan aku tetap menginginkanmu. Jika kau merasakan hal yang sama, cukup jawab dalam hati saja. Inilah kenangan kita. (Beberapa menit kemudian, setelah kutuliskan kalimat di atas, entah kenapa rasa kesal muncul begitu saja, tak seperti biasanya, karena kau datang terlambat dari waktu yang ditentukan)

Comments

Popular Posts