Karena Aku (Juga) Pernah

Manusia adalah MAKHLUK TUHAN YANG PALING SEMPURNA. Ada sedih dan bahagia, aku ingin mengenal itu berulang-ulang kali bahwa ketika pernah sedih, kita juga pernah bahagia. Berputar. Saat aku merasa sedih karena susah, saat tak ada pilihan kecuali menikmatinya, aku pun tersiksa. Lalu bertanya-tanya kapan bahagia itu datang? Aku senang ketika aku memikirkan hal-hal yang orang lain tidak terlalu pedulikan. Mengenai kesusahanku sudahlah. Sekian banyak hari terbuang dengan uang-uang yang datang tanpa bicara. Mungkin rejeki kita beda, tapi tentu tak semua rejeki yang kudapatkan adalah MILIKKU SENDIRI. Seperti banyaknya soal kehilangan, aku tak menginginkan orang-orang terlambat menerima apa yang seharusnya mereka dapatkan. Tidak mudah mengajak orang melakukan kebaikan kecuali kita yang berani untuk (tetap) melakukan.

Comments

Popular Posts