Biarlah Sakit, Terima Kasih
Jadi, aku mengerti mengapa yang paling 'Mengasihi' hanyalah Tuhan. Sebaik apapun aku, seburuk apapun juga aku, manusia lain tidak pernah benar-benar berani memutuskan untuk terima kesalahan/kebenaran seadil Tuhan menerima keadaanku.
Buku belum ditutup rapat, aku sebegitunya. Percikan trauma menjadi koreng yang sangat pedih, tetap tanpa dendam. Kumatikan ucapan terakhir tadi sekitar pukul tiga sedalam-dalamnya di lubuk hati, biarlah sakit, dan terima kasih.
Tuhan Mengasihi kita semua selamanya.
Comments