21 Titik Dua Sekian

...ternyata tanpa sadar aku terlalu menyayangimu!
Sekarang aku balik ke pukul satu. Di pagi buta yang dingin dengan seribu pertanyaan di kepala. Banyak yang ingin kudiskusikan, terlepas soal ‘hubungan’ kita. Seperti biasa, kamu satu yang pertama tau bagaimana hari-hariku. 21:24 surat kekasih. Aku tenggelam, rasanya ingin bertemu (kembali). Menyusul 21:36, mulutku terbungkam, tak bernyawa menatap seluruh kata yang menjerumuskan aku untuk luluh. Saat ini aku sedang berada dalam titik kecewa, bukan karenamu, bukan. Tapi sangat menyedihkan, kita (lagi) bisa berbagi cerita, untuk sementara ini. Aku selalu percaya bahwa kamu baik-baik saja, kalimat ini sederhana, kita diterpa gemuruh sendu. Kamu harus bisa meyakinkan dirimu sendiri, sebelum orang lain yakin atas dirimu. Tanggal 8 tadi, airmataku menetes, rindu tak dapat dibendung, syahdu yang tak dapat kusembunyikan, semacam pertentangan jiwa, berangsur akan lama. Hari ini banyak kesimpulan, sayang. Aku akan mencoba menjawab pertanyaanku sendiri di kepala ini, harus kukatakan, ini sungguh sedih keadaan kita harus saling menahu. Maafkan segalanya, termasuk cintaku.

Comments

Popular Posts