Segera Habis 25

"Tidak boleh mengucapkan selamat kepada mereka yang sedang bergembira di hari perayaan agamanya" Jadi, aku selalu mencoba untuk berpikir sebaik mungkin sejak Ayah memberitahukan hal itu. Kenapa bisa terlontar larangan itu? Aku berbicara bukan dengan seberapa jauh aku mengetahui ajaran agamaku, dan seberapa banyak aku melakukan apa yang sudah agamaku ajarkan. Kemudian, Ayah juga pernah memperingati aku, agar tidak terlalu dekat dengan kawan yang berbeda agama. INGAT! Aku tidak mendengarkan hal yang satu ini. Dewasa ini, banyak rekan-rekan yang tak seagama denganku. Tidak ada masalah. Pada akhirnya aku menemukan jalan tengah. Aku tidak pernah berharap ada ucapan-ucapan dari orang lain saat aku sedang merayakan Lebaran. Entah kenapa? Sisi lain, kupikir harus ada memang yang dapat membedakan. Bukan berarti TIDAK MENGHARGAI. Tapi biarlah, agamamu adalah agamamu, agamaku adalah agamaku. Kita tidak akan pecah, asalkan jangan mendengki. Kita tidak akan hancur untuk menetapkan jati diri.

Comments

Popular Posts