Perangi Tembok Bisu

Hanya saja terpaksa menulis lagi, karena ini bahagianya dunia. Sekedar menatap namun membuat semua orang berkutik dengan kata. Tak satupun dinding memeluk tubuh atau raga coba mendekapnya lebih dekat. Jauh dari imajinasi, satu langkah pergi. Berulang-ulang begitu saja. Sebentar, Aku tidur! Tunggu aku bangun di alam yang lebih nyata, selesai dari peperangan bathin kelabu pagi.

Comments

Popular Posts