Sepiring nasi di tikungan jalan

Aku heran untuk menyimpulkan sebuah judul,
aku suka buat judul lalu bicara...
kadangpun sebaliknya?

Namun, isi itu penting!

Ya, kita harus berbicara tentang isi...
Buat apa bilang "jangan" sedangkan ditanya "kenapa" lalu ditanggapinya dengan diam saja?

Sekilas tak punya sebab,
melukiskan judul ini diantara keruhnya malam pekat...

Tak ada warna yang sempurna,
keoranyean di atas dan samping kanan...

Keadaan tak ada yang berubah,
begitu kita tak pernah merubahnya!

Jangankan sepiring nasi,
darimana jalanmu untuk sampai di tikungan jalan itu?

Ber(usaha)...!

Comments

Popular Posts