Hari Kelimaku Ini Pilu

sepi.
diantara banyak pagi, inilah yang kukatakan "pilu".
dengan kata aku merasa kuat, dengan kalimat aku terlihat lebih bijaksana, mungkin.
sadar tak sadar, dua puluh lima tahun kaki masih berpijak, kadang rumput hijau yang menjauh, kudekati ketidaksedapan bau kotoran binatang disampingnya, pengotor.
tak ada yang seperti biasanya, detik berubah, menit membuatku terancam mati rasa, maka jangan kau hapus segalanya semuanya puisi-puisi cengeng diantara tanya-tanya ini.

sepi.
dipikiranku, sekaleng bir atau sebotol anggur merah murni, tak pernah lagi kurasa tidur nyenyak belakangan ini, terbelakang bagian-bagian otakku berpikir lebih.
baiklah, hari senin selalunya awal dari minggu harapanku, jayaku mencintai apa yang kurasa kucintai.

sepi.
terbata nuraniku menjabarkan teori hati, aku depresi, haus, dahaga, perkata dibayar mahal oleh waktu kali ini.

sepi.
terakhir dari judul ini, aku merindukan senyum, usap hangatnya, ibu peluk aku pagi ini.

Comments

Popular Posts