duapuluh empat tahun sudah...



saat yang kunanti untuk senang...
sang pujangga berjalan...
menitih perkata untuk hidup dan kembali meraih apa yang terlupakan...
aku tetap aku...
sehingga malam tak pernah pekat akan bosan...
kesuntukkan cuma pada teriknya matahari pengendali laluan yang salah...
entah...
apa aku kurang?
apa aku tak punya lebih dari seorang perempuan yang manja?
apa aku selalu lebih dari satu ego yang cepat pergi dan sekilat itu kembali...

berikan aku kepastian tentang hidup...
satu saja...
ini jejak langkah yang t'lah kukecap demimu...

Comments

Popular Posts